Sunday, May 22, 2016

Pengumuman

sebelumnya saya mohon maaf sekali ,karena keterlambatan saya dalam merespon blog ini
saya sekarang lebih aktif didalam www.viharasukhavatiprajna.or.id sebagai admin web

untuk info lanjut mengenai buku , dapat mengunjungi www.viharasukhavatiprajna.or.id
masih ada 5 buku karangan MVA Sukhavati Prajna dan rencana buku ke 6 dan 7 akan segera diliris


dan untuk buku Ji Gong ,saya akan coba cek stok dulu di vihara,apakah masih ada sisa.
dan untuk sementara belum ada penggalanggan dana untuk buku Ji Gong
tapi ada rencana penggalanggan dana untuk buku ke 6 dan 7 , karya MVA Sukhavati Prajna

apabila masih berminat,kiranya bisa menghubungi via email ini info@viharasukhavatiprajna.or.id
dan dapat mengunjungi website 

www.viharasukhavatiprajna.or.id
instagram = viharasukhavatiprajna_official 
www.facebook.com/viharasukhavatiprajna.or.id


terima kasih

Amitofo

salam Admin Vsp

Thursday, March 26, 2015

HARI-HARI BESAR PARA BUDDHA DAN BODHISATTVA

HARI-HARI BESAR PARA BUDDHA DAN BODHISATTVA 
Adalah sangat bermanfaat apabila pada hari-hari besar ini ditambah dengan setiap 1 dan 15 Kalender Lunar dan Hari Waisak (Nasional), umat beragama Buddha melaksanakan Vegetarian (makan makanan yang tidak bernyawa) dan berbuat kebajikan demi untuk kebaikan karma kita.
KALENDER LUNAR


Bulan
Tanggal
Hari memperingati
Buddha , Bodhisattva
1
1
KelahiranMaitreya Buddha ( Mi Le Fo )
1
9
KelahiranSakradewa Indranam
2
8
Pelepasan AgungSakyamuni Buddha ( Se Jia Mo Ni Fo )
2
15
ParinirvanaSakyamuni Buddha ( Se Jia Mo Ni Fo )
2
19
KelahiranAvalokitesvara Bodhisattva ( Kwan Se Im Phu Sa )
2
21
KelahiranSamantabhadra Bodhisattva ( Pu Sian Phu Sa)
3
16
KelahiranMahacundi Bodhisattva
4
4
KelahiranManjusri Bodhisattva ( Wen Shu Phu Sa )
4
8
KelahiranSakyamuni Buddha ( Se Jia Mo Ni Fo )
4
28
KelahiranBhaisajyaraja Bodhisattva
5
13
KelahiranArama Bodhisattva
6
3
KelahiranDharmapala Pancaskandha Bodhisattva ( Wei Tou Phu Sa )
6
19
Pencapaian penerangan agungAvalokitesvara Bodhisattva ( Kwan Se Im Phu Sa )
7
13
KelahiranMahasthamaprapta Bodhisattva ( Da Shi Shi Phu Sa )
7
15
-Ulambana
7
30
KelahiranKsitigarbha Bodhisattva ( Ti Cang Wang Phu Sa )
8
22
KelahiranDipankara Buddha
9
19
Pelepasan agungAvalokitesvara Bodhisattva ( Kwan Se Im Phu Sa )
9
30
KelahiranBhaisajyaguru Bodhisattva ( Yao Shi Fo )
10
5
KelahiranBodhi Dharma ( Tat Mo Cu Se )
11
17
KelahiranAmitabha Buddha ( O Mi Tho Fo )
12
8
Pencapaian penerangan agungSakyamuni Buddha ( Se Jia Mo Ni Fo )
12
29
KelahiranAvatamsaka Bodhisattva

Wednesday, March 25, 2015

Kitab Keliling Ke Alam Neraka (( Buddha Ji Gong))

MARET 2015

Bagi yang ingin ikut turut membabarkan dharma buku kitab ini
atau ingin mendapatkan Buku ini.
bisa menghubungi melalui email blog ini atau komentar.

Stock ada sekitar 100 buku.

GRATIS

UNTUK KALANGAN SENDIRI

TIDAK DIPERJUAL BELIKAN





Buku ini berjudul "Kitab Berkeliling ke Alam Neraka" (Versi Asli menggunakan bahasa Mandarin berjudul DI YI YOU JI yang telah dirangkum oleh Vihara Shien Sien Tang, Tai Chung-Taiwan )
Versi buku ini telah menggunakan versi ejaan bahasa indonesia yang telah diterjemahkan olehLeini Lee, MA. PhD. - Sukhavati Education Centre-Medan.
Buku ini mengandung banyak sekali nasehat suci untuk kehidupan sehari hari dan juga pengalaman keliling ke alam neraka.

Ungkapan Terima Kasihkepada 
Penerjemah Ibu Leini Lee, MA. PhD.

Semoga Jasa Pahala dan Kebajikan Ini Selalu Bertambah & Berlimpah
Semoga Semua Makluk di 6 Alam Kehidupan Selalu Berbahagia



alternatif lain untuk membaca secara Online klik di sini ==>> KITAB KELILING NERAKA

FILSAFAT DAN AJARAN BUDDHA



FILSAFAT DAN AJARAN BUDDHA Dari : TAT MO CO SU / BODHIDHARMA (ZEN)  
KATA PENGANTAR Buku filsafat ini bukanlah buku ke-2 yang aku tulis.  Ini adalah kumpulan kata-kata filsafat dan ajaran yang aku terima dari guru pembimbingku.  Beliau selalu datang membimbing setiap 2 hari sekali penanggalan ganjil lunar.  Beliau membimbing aku untuk menulis Filsafat, Ajaran Budha dan sekaligus mengajarkan cara bermeditasi yang baik. Cara yang beliau ajarkan agak unik, saat meditasi aku tidak diperkenankan untuk duduk di alas matras yang lunak yang bisa membuat nyaman.  Saat meditasi harus belajar untuk duduk di alas yang keras, supaya tubuh terbiasa dan belajar untuk bisa berkonsentrasi dalam keadaan itu.  jadi kedepannya akan tetap bisa berkonsentrasi dalam meditasi walaupun alasnya lunak ataupun keras, dan tetap bisa bermeditasi dimanapun dan kapanpun aku inginkan tanpa terganggu dengan tempat yang kurang nyaman.     Diterbitkannya buku Filsafat dan Ajaran Budha ini, berdasarkan amanat yang guru pembimbingku berikan.  Agar bisa membuka hati banyak orang, yang semoga saja banyak orang bisa mendapatkan kata-kata pencerahan dari buku ini dan bisa memahami arti kehidupan ini, sehingga bisa menjalani hidup dengan lebih baik.
Kata-kata yang diajarkan beliau sederhana tapi maknanya sangat dalam, yaitu mengenai kehidupan manusia dan alam semesta. Keduanya saling berkaitan dan saling membutuhkan, manusia membutuhkan alam semesta untuk kehidupan mereka dan alam semesta membutuhkan manusia untuk merawat dan menjaganya.  Tapi kadang tindakan manusia terlalu kejam terhadap alam, merusaknya untuk kepentingan diri sendiri dan materi semata. Aku berharap dengan terbitnya buku ini, akan banyak manusia sadar dan mulai lebih memahami alam semesta ini.  Mengunakan cinta kasihnya untuk lebih perduli pada alam, agar masing-masing bisa saling bertahan hidup di dunia yang penuh dengan penderitaan dan kesulitan ini.
Om Mani Padme Hum,
Desi Penulis

“ KETULUSAN HATI DILIHAT DARI KEPOLOSAN DAN KELUGUAN BANYAK BERBUAT AMAL TIDAK SEBANDING DENGAN KEPOLOSAN WALAU TIDAK MEMBERI APAPUN, TAPI DIDALAM HATI TIADA NIAT JAHAT, ITU SUDAH CUKUP KETULUSAN HATI ADALAH YANG UTAMA KARENA BUDHA ADA DIDALAM HATI “.
Ajaran Budha Dalam meditasi bukan sama sekali tidak memikirkan sesuatu, tapi pikirkanlah dan fokuslah pada satu titik cahaya, yang tadinya tidak ada menjadi ada, cahayanya yang kecil semakin membesar dan membesar, diri sendiri menelusuri cahaya itu sampai menemukan suatu alam yang kosong.  Tiada tumbuhan, tiada binatang, tiada manusia dan tiada yang lainnya. Jika sudah mencapai tahap ini, maka tidak akan tergoyahkan, suatu kekosongan absolut, dan disaat itulah akan bisa mengendalikan roh sendiri.
“ MANUSIA ADALAH MAKHLUK TERBESAR, TERMULIA DAN TERBAIK. HANYA SAJA HATI MANUSIA BEGITU KOTOR PENUH  DENGAN KESERAKAHAN DAN KEMELEKATAN TIADA BEDA ANTARA MANUSIA DAN HEWAN JIKA TIDAK PUNYA HATI NURANI SENDIRI BERBUAT, SENDIRI MENDAPAT AKIBAT MENGAPA MENYALAHKAN ALAM SEMESTA TIADA YANG TAHU KEBESARAN ALAM TANPA BATAS DAN TANPA RUANG SEMUANYA HATI NURANI YANG MENENTUKAN BAIK BURUK KEHIDUPAN INI “.
Ajaran Budha Menolong manusia tidak membedakan, Baik atau jahat tetap harus dibantu dan ditolong, Bisa merubah mereka yang berbuat jahat sangatlah baik.
“ KETIKA MATAHARI TERBIT, TIADA FAJAR YANG MEMERAH KETIKA BULAN BERSINAR, TIADA CAHAYA PUTIH MENYINARI SEMUANYA KELAM, KELABU TIADA CAHAYA BAHAGIA TERTUTUP KELAMNYA HATI DAN GUNDAHNYA KEHIDUPAN TIADA SESUATU YANG PERLU DIKUATIRKAN HIDUP INI HANYALAH SEMENTARA ADA DAN TIADA SAMA SAJA TAK PERLU TERLALU DIPIKIRKAN SEMUA AKAN KEMBALI KE ALAM “.  
Ajaran Budha Didalam menjalankan ajaran budha, kelapangan dan ketulusan hati amatlah penting.  Semua ini yang mengendalikan umat manusia.  Terlalu mengharapkan akan sia sia, semua itu tidak ada gunanya dikehidupan nanti.  Harta, jabatan, nama, kesenangan itu hanyalah fatamorgana.  Terlalu mudah didapat dan terlalu sulit dilepas.  Manusia tergantung pada semua itu.  Jika mereka tidak terlalu memikirkannya, hidup mereka akan lebih tenang, tanpa tekanan, tanpa beban, jalan hidup di dunia lebih bebas.  Hidup ini hanyalah perlu pengendalian diri, kuasai hati maka tak ada penderitaan. Caranya …??? dengan berusaha meredam keinginan-keinginan.
“ MEMBAWA HATI KEDALAM JIWA AMAT MEMBUAT SUSAH HIDUP INI BEGITU BERAT DAN PENUH RINTANGAN TAK ADA SESUATU YANG BISA MEMBUAT HATI TENANG KEADAAN INI MEMBUAT RODA BERPUTAR TERUS MENERUS. KEJADIAN ALAM AMAT MEMILUKAN HATI TAK SAMPAI MERUBAH SEGALANYA KEMANAKAN HIDUP BAHAGIA ? TIADA YANG BISA MENJAWABNYA KEMBALILAH, KEMBALILAH KEDALAM HATI HATILAH RUANG BAHAGIA ITU JANGAN DICARI DAN JANGAN DIPAKSAKAN MEMBUAT PILU HATI INI.”
Ajaran budha Hidup ini bergelombang seperti air yang mengalir tiada henti, namun harus bagaimana menghentikannya ? harus ada keyakinan, pengharapan dan pemahaman arti hidup. Untuk apa sesungguhnya hidup ini ? hidup ini adalah untuk bisa kembali ketempat asal mula dijadikan. Dan kembali kepada sang pencipta.  Untuk apa begitu keras meraih semua kebahagiaan dunia. Percuma, tiada gunanya dan tak bisa menolong. Semua itu tidak berarti disaat roh meninggalkan raga ini.
“ KEHIDUPAN INI PENUH DENGAN KESENGSARAAN SEMUA ATAS PERBUATAN SENDIRI TIADA ORANG YANG BISA MELAWAN TAKDIR SEMUA MENGIKUTI BAGAIKAN PENYAKIT HIDUP INI HARUS SELALU BAHAGIA AGAR TIADA PENDERITAAN ITU NAMUN TIDAK MUDAH MENGAPAINYA JIKA HATI DILIPUTI KEMUSRIKAN DAN KEJAHATAN SEMUA KEMBALI KEPADA DIRI SENDIRI MELEPAS, MENAHAN, DIRI SENDIRI YANG MENENTUKAN JANGAN BERFIKIR TERLALU PICIK AGAR TIADA KESULITAN MENDERA .
Ajaran budha Kehidupan manusia tiada salah dan tiada arah, kadang tidak tau apa salahnya dan kemana arahnya. Manusia berfikir hidup didunia ini perlu materi yang banyak hingga berlomba-lomba dan membanting tulang mengapai dan meraihnya. Untuk apa semua itu, dengan bodohnya manusia mengantungkan diri pada materi, hingga tak tahu jalan pulang kembali. Diatas langit begitu sedih melihat semua ini, tapi apa daya, tidak semua bisa di tolong, hanya yang berjodoh saja.  Setiap zaman berganti hanya segelintir manusia yang selamat.
“ BEKERJA ADALAH USAHA YANG HARUS DILAKUKAN TAPI BUKAN UNTUK MEMENUHI KEPUASAN NAFSU KADANG MANUSIA TAK MENYADARI BAHWA BEKERJA DAN MENDAPAT UANG ADALAH PALING UTAMA SEHINGGA HATI TAK BISA MENGATASI KEHIDUPAN. BERBUAT KEBAJIKAN TIDAKLAH CUKUP JIKA DIPIKIRKAN DAN DIINGAT SELALU BIARLAH SEMUA HILANG ASAL HATI TETAP TEGUH. MENYUSURI JALAN BERLIKU BUTUH PENGAMATAN YANG CERMAT AGAR TIADA KESALAHAN ARAH DAN TUJUAN.”
Ajaran budha Kehidupan ini memang tidak mudah tapi jika tidak terfokus pada permasalahan hidup, kita bisa menjalaninya dengan baik. Sesungguhnya segalanya tidak perlu dicari, tidak perlu dikejar, tidak perlu diharapkan. Tapi, menyatulah dengan alam, berbuat seperti alam dan berpegang teguh seperti alam, maka kita tidak akan terbawa dalam kesulitan hidup ini.
“ LANGIT DAN BUMI BERGABUNG MENJADI SATU TANAH DAN AIR SALING MERESAPI INDAHNYA  KEHIDUPAN ALAM SEMESTA TIADA YANG BISA MENANDINGINYA SEMUANYA YANG ADA DALAM KEHIDUPAN INI AMATLAH BEGITU BERARTI JIKA MENGERTI ARTI HIDUP INI LUMPUR YANG KOTOR BERCAMPUR DENGAN AIR MEMBUAT NODA MEMBEKAS DALAM HATI SIAPA YANG BISA MEMISAHKAN AIR DARI LUMPUR ITU BEGITULAH KEKOTORAN BATIN INI SULIT UNTUK DISARING DAN SULIT UNTUK DIMURNIKAN.”
Ajaran budha Mencintai seseorang sama halnya mencintai suatu benda, tiada arti dan tiada nyata.  Apalah artinya cinta, hanyalah harapan kosong, semakin mencintai semakin terluka.  Lepaskanlah semua itu, karena itu adalah awal penderitaan. Jika kita mulai mencintai dan menyayangi yang ada dibumi ini, kita akan masuk kedalam penderitaan dan kembali kealam manusia.
“ LANGIT BERGEMURUH AMAT DAHSYAT PETIR DAN KILAT MENYAMBAR KIAN KEMARI DERUNYA HUJAN MEMBASAHI BUMI MAU  MELANGKAH TIADA KEPASTIAN MAU BERJUANG TIADA SEMANGAT TIDAK SEPERTI APA YANG DILAKUKAN ALAM MANUSIA HANYA BERPIKIR KEKOTORAN DAN KEJAHATAN DIBUMI INI BEGITU BANYAK MASALAH DATANG SILIH BERGANTI TIADA HENTI HANYALAH MEREKA YANG PERCAYA YANG DAPAT MENGAPAI DUNIA INI.”  
Ajaran budha Percaya sepenuhnya, keyakinan haruslah teguh, percaya kepada kekuatan alam.  Tiada orang yang mengetahui dengan pasti gejolak alam ini. Dunia ini begitu penuh rahasia, sama halnya keadaan langit.  Yang penting kita harus percaya, tiada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan alam semesta.
“ DARI SANA DARI SINI TIADA YANG DAPAT MENGELABUI DUNIA ANGIN BERHEMBUS MENERPA WAJAH MEMBUAT TEBAL DAN KAKU SELURUH RAGA DIAM MENGIKUTI HAMPARAN AWAN BERIAK MENGIKUTI AIR YANG TENANG DIA BERUSAHA UNTUK MENGHALAU BEGITU SULIT MENGHALAU HATI BUMI INDAH DAN BESARPUN TIADA ARTI SEGALANYA TAK KUASA MENAHAN HATI “.
Ajaran budha Hidup ini tiada yang mengetahui arah dan tujuan, selama masih diliputi keserakahan.  Hanya ada satu jalan menuju kebahagiaan dan kekekalan, yaitu mengorbankan segalanya dibumi ini.  Jalan dharma begitu berliku, selama tiada bimbingan yang benar.  Jika terus teguh dalam iman, tujuan itu akan tercapai.  Mengorbankan segalanya amat sulit bagi manusia, mereka lebih rela kehilangan jati dirinya daripada harus meninggalkan kesenangan dunia.  Sungguh, begitu sulitnya menerka hati manusia, yang telah diliputi kedengkian dan iri hati.  Sungguh, jarang ada manusia yang benar, didepan terlihat bersahaja tapi dibelakang penuh angkara murka.  Kemunafikan dimana-mana, manusia tak menjadari kesalahan yang mereka lakukan, menganggap semua pilihannya adalah benar.  Sungguh tidak bisa terkendali.  Sesulit apapun tetaplah berpegang teguh pada iman, karena semua yang ada didunia ini penuh dengan kepalsuan.
“ BERJALAN DIATAS AIR MELAYANG BAGAIKAN EMBUN MENARI-NARI KIAN KEMARI TERLEPAS DARI KESUSAHAN HATI TIADA YANG BISA MELEWATI SEMUA INI HANYALAH ILUSI TIADA BAYANGAN DAN TANPA KEABADIAN SEMUA BERLALU BAGAI DITELAN BUMI HAMPA HATI INI… BAGAIKAN CERMIN TANPA PANTULAN WAJAH SEMUA TIADA BAHAGIA HANYA SEUTAS KEHAMPAAN “.  
Ajaran budha Kita harus selalu menjalani hidup dengan baik, semua harus bisa dijalani dengan sejujurnya.  Kehidupan manusia penuh dengan kebohongan, jika diri sendiri ikut berbohong, tidak terlihat lagi jalan kebenaran itu.  Semua itu harus bisa diterima dengan akal pikiran kita, berpikir dengan jernih, berusaha dengan jujur dan berjuanglah dengan semangat.  Agar semua kesulitan terkikis dan terhempas, karena tak kuasa menahan teguhnya hati. Untuk menghapus karma, kita harus mengetahui apa yang telah kita lakukan dimasa lalu dengan melihat diri kita sekarang ini, dan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dimasa depan, kita harus mengetahui apa yang telah kita perbuat sekarang ini.  Dengan begitu kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.
“ BUAH YANG DITANAM DI PADANG GERSANG TIDAK AKAN TUMBUH SEDIKITPUN TUNAS BUAH YANG DITANAM DI TANAH BERLUMPUR TIDAK AKAN TUMBUH DENGAN SEMPURNA TAPI BUAH YANG DITANAM DI TANAH YANG LUNAK AKAN MENGHASILKAN BANYAK PAHALA. PAHALA HIDUP… PAHALA MATI… PAHALA TUA… PAHALA MUDA … SEMUA PAHALA YANG TIADA HABIS YAITU PAHALA KEBAJIKAN “.
Ajaran budha Hidup di dunia ini harus bisa beradaptasi dengan baik, tidak bisa semuanya mengikuti zaman dulu, tidak bisa pula mengikuti zaman yang akan datang.  Hidup ini harus mengalir seperti air, kemana mengalir disitulah kebahagiaan.  Walau hidup ini begitu sulit, tidak seharusnya menambah beban hidup ini.  Manusia tidak memikirkan akal budi, hanya memikirkan kebaikan, kebaikan dan kebaikan.  Yaitu kebaikan untuk diri sendiri, kebaikan materi dan kebaikan duniawi.  Membuat hidup tak mendapatkan titik terang.
“ MELALANG BUANA TIADA HABIS MENYUSURI JALANAN BERLIKU TIADA KATA PERPISAHAN YANG ADA HANYALAH IMPIAN MENGAPA SEMUA BERUBAH TIADA KATA YANG BISA DIUCAPKAN MEMBUAT LUKA HATI INI. KARENA TIADA ARAL MELINTANG HIDUP BEGITU SAJA BERLALU YANG TERTINGGAL HANYALAH KENANGAN YANG ADA HANYALAH KEHAMPAAN KEMANAKAH AKU HARUS PERGI KEPADAMU LAH AKU BERSERAH BUATLAH DUNIA BERCAHAYA TIADA LAGI KEHIDUPAN YANG KEKAL DIDUNIA INI “.
Ajaran budha Kita harus bisa menahan segala godaan sekecil apapun, agar hidup bisa terarah.  Dalam hidup manusia memang tiada kebaikan, jika selalu diliputi kekuatiran.  Jalan hidup manusia tiada kebahagiaan, jika semuanya penuh dengan dosa.  Sucikanlah hati dan pikiran, ucapan dan perbuatan.  Tiada niat jahat tiada kesengsaraan, mencoba mengimbangi hidup.  Dengan berbuat kebajikan dan amal baik, agar semua hal yang buruk menjauh  dan tak datang lagi.  Pemikiran harus terfokus pada suatu hal, agar tercapai pada harapan.  Tidak boleh gentar menjalani segala hal, selama itu perbuatan baik.
“ BUAH YANG BURUK TIADA BERGUNA BUAH YANG TERLALU MATANG TIDAK MEMBERIKAN KEBAIKAN BUAH YANG TERLALU MUDA TIDAK ADA PENGALAMAN. AWAN GELAP MENUTUPI CAHAYA, TANDA TIADA LAGI KEBAHAGIAAN SEMUANYA MENGUKUR JASA DAN PAHALA TIADA KETULUSAN DIDALAM HATI BIARPUN MEMBERIKAN BEGITU BANYAK HARTA SAMPAI HABIS DI DALAM TUBUH TETAP TAK AKAN MENDAPATKAN KEBAIKAN JIKA SEMUA ITU UNTUK DIRI SENDIRI PENGORBANAN HIDUP MEMANG HARUS DILAKUKAN SELAMA UNTUK KEBAJIKAN TAPI JIKA PENGORBANAN DILAKUKAN HANYA UNTUK KESENANGAN MAKA MENGHANCURKAN DIRI SENDIRI “.
Ajaran budha Tiada yang dapat menghalau kehendak langit kecuali memiliki kekuatan iman.  Hidup bersih dan tanpa noda, maka akan diterima segala perbuatan.  Manusia itu begitu pintar, punya akal budi dan pikiran.  Tapi kadang salah menempatkannya.  Mempergunakan semua itu untuk diri sendiri, menyakiti orang lain dan membuat dunia menangis. Jadi, tiada salahnya dunia bergejolak membalas semua perlakuan mereka.  Kebengisan dan keserakahan, membuat dunia terpaksa melawan.  Sungguh begitu nista manusia, begitu kejam manusia.  Tapi, manusia berkata bahwa langit dan bumi begitu kejam membuat mereka menderita.
“ BERKEJARAN DI ATAS AWAN MELIHAT PEMANDANGAN INDAH MURAM DURJA TAK ADA ALASAN SEMUA INI TAK ADA HARAPAN MANUSIA MATI TINGGALKAN NAMA TAPI TAK TINGGALKAN KEBAJIKAN NAMA BAIK TAK BISA DIGANTIKAN KECUALI ADA HARAPAN BARU KEHIDUPAN BAGAI SEBUAH CERITA DENGAN ALUR CERITA YANG BERBEDA SETIAP INSAN PUNYA PAHALA BAIK ATAU BURUK PAHALA ITU AKAN BERAKIBAT TERUS MENERUS “.
Ajaran budha Diri sendiri harus merasa iba, melihat kekejaman manusia di dunia.tidak ada yang dapat menyalahkan niat jahat dalam hati.  Setitik embun bisa menyegarkan dahaga, tapi setitik noda akan berakibat fatal.  Tiada yang bisa menjalani hidup ini dengan tenang dan tanpa cobaan.  Seharusnya hidup harus lebih mengerti, apa makna dari kehidupan yang tidak abadi itu.  Sehingga segala hal duniawi bisa terpupus.  Hanya ada satu yang kekal, yaitu cinta kasih.
“ BERUBAH WARNA DI DALAM HATI DARI MERAH MENJADI HITAM TIADA AIR MENYUCIKAN YANG ADA HANYALAH KEPALSUAN DIALAM INI BANYAK COBAAN SEMUA MATA NYARIS TERTUTUP TANPA BISA MERABA LAGI KASAR DAN HALUSNYA JALAN INI MENGAPA TIADA HARAPAN ? MENGAPA TIADA HALANGAN ? ADA DAN TIADA SILIH BERGANTI MENCERMINKAN KEKOSONGAN HIDUP INI “.
Ajaran budha Hidup ini harus bisa membedakan baik buruknya suatu masalah.  Masalah yang ringan belum tentu bisa diselesaikan dengan mudah.  Masalah yang berat belum tentu tidak ada pemecahan.  Semua tergantung ketenangan dalam memandang masalah itu.  Jika masalah ringan tak perlu dirisaukan, jika masalah berat berusaha menghadapi.  Jangan menghindar, lari atau menyepelekan masalah yang datang.  Hadapilah semua itu dengan ketenangan sehingga mudah menjalani hidup ini.
“ BUAYA MEMAKAN MANUSIA TAPI TAK DAPAT KESENANGAN HANYA MENGOTORI GIGI DAN MULUT PERCUMA DAN SIA-SIA SAJA KELINCI BERLARI KEDALAM LUBANG MENGHINDAR DARI KEJARAN MACAN MENGAPA HARUS DITAKUTKAN JALANI SAJA SEMUA TUJUAN SEMUA SUDAH DITETAPKAN SEMUA SUDAH DIRENCANAKAN MENGAPA HATI SELALU GUNDAH KARNA MEMIKIRKAN KENYATAAN TAK ADA YANG BISA MENGETAHUI DALAMNYA DAN SULITNYA RINTANGAN LANGIT TIADA YANG BISA MENJALANINYA HANYA YANG PUNYA HATI NURANI YANG BERSIH. KARNA ITU JANGANLAH TAKABUR “.
Ajaran budha Baik atau buruk kehidupan ini, tiada yang bisa menjelaskannya, hanya orang yang bijaksana yang bisa mengerti, bahwa semua itu tiada baik dan tiada buruk. Tiada sulit dan tiada mudah, tiada jujur dan tiada bohong. Hanyalah kesunyataan.  Semua itu tidak ada, baik bentuk, bayangan, tak ada yang tampak.  Apa yang dilihat itu semua tidak ada, apa yang dirasakan itu semua tidak ada, apa yang disukai itu semua tidak ada, tiada apapun didunia ini, semua adalah palsu.  Jadi untuk apa dipikirkan, untuk apa dikuatirkan.  Jalani saja dengan tulus, ikhlas dan jujur maka semua akan menjadi milik kita.  Ada menjadi tiada, tiada menjadi ada.  Semua itu kita yang menentukannya, jadi untuk apa di risaukan.  Anggaplah semua itu tidak ada dan mengalir terus tidak berhenti.
“ BUAH KALA AMAT PAHIT BUAH MARUN AMAT MANIS BIAR HATI PENUH DENGKI TAK SEBANDING HATI TULUS BIAR HIDUP PENUH KEKACAUAN YANG BISA SAJA HILANGKAN KEBAHAGIAAN ASALKAN HATI TETAP TEGUH MAKA TAK ADA YANG BISA MENGHALAU BUMI DI PIJAK TIADA ALAS LANGIT DI RAIH TIADA AWAN SEMUA DIDUNIA INI TAK ADA ARAH YANG ADA HANYALAH KESIA-SIAAN “.
Ajaran budha Kita tak lain dan tak bukan hanyalah seonggok sampah.  Tubuh penuh racun, hati penuh dengki.  Tiada yang bisa merubah hidup, nasib dan takdir.  Selama masih ada kekotoran.  Sedikit noda bisa mencemarkan satu belanga susu.  Noda yang hitam amat membuat hati manusia terpuruk.  Jalan hidup begitu sulit dilalui, jika tak ada upaya merubahnya.  Dengan cara apa ?  pertolongan budha dan dewa itulah jalan satu-satunya.
“ BERGESER TANAH BUMI INI SEPERTI PERGESERAN AWAN MELUAP LAHAR GUNUNG INI SEPERTI LUAPAN AIR TIADA KEABADIAN, TIADA KEKUATAN YANG ADA HANYALAH KEKOSONGAN SEPERTI HAMPANYA KEHIDUPAN. BIARPUN HIDUP PENUH LUKA TAPI HATI SELALU CERIA MENCOBA MEMAHAMI HIDUP YANG PENUH DENGAN PENDERITAAN JANGANLAH MERASA TERBEBAN DALAM MENJALANI KEBENARAN AJARAN KARENA DISITULAH LETAK KEPASTIAN DAN JUGA KEKEKALAN HIDUP “.
Ajaran budha Jalan hidup tak bisa dihindarkan.  Susah, senang, sedih, bahagia, sehat dan sakit harus dilalui dengan keteguhan.  Didunia ini tiada yang abadi.  Langit selalu berubah, air mengalir tiada henti, alam berubah-ubah tidak menentu.  Hanyalah orang yang mempunyai keteguhan hati yang bisa melewati hidup ini.  Karena tiada harapan, tiada yang akan diraih. Menjadi tenang dan tanpa kuatir.  Manusia hidup didunia banyak masalah, masalah orang lain, masalah keluarga, masalah pekerjaan dan masalah diri sendiri.  Satu hari bisa banyak masalah.  Bagaimanakah melewati itu semua agar hidup tenang dan damai. Hanya dengan teguh dan yakin bahwa semua itu hanyalah ilusi, maka segala masalah menjadi tiada dan tak berbekas.
“ BERJALAN DI TANAH YANG SUBUR SEPERTI BERJALAN DISUATU SURGA BEGITU DAMAI DAN INDAH BAGAIKAN MELAYANG-LAYANG DIUDARA KIASAN DALAM KATA YANG TERUCAP TERSANGKUT RAPAT DIDALAM HATI KEGEMBIRAAN  DAN KESENANGAN KESEDIHAN DAN KEDUKAAN DATANG SILIH BERGANTI HANYALAH KEKOSONGAN HATI HANYALAH TANPA HARAPAN YANG BISA MENGHINDARI DARI KESULITAN DISITULAH LETAK KEBAHAGIAAN “.
Ajaran budha Kehidupan bagaikan gelombang air, kadang dibawah kadang diatas.  Kadang berputar kadang  terhanyut, manusia mengikuti gelombang itu tapi tidak mengikuti air. Sehingga penderitaan tak bisa dihindari, merasakan gejolak itu. Jika manusia seperti air, yang bisa diombang ambing tanpa merubah dirinya sendiri, maka manusia itu akan memiliki keteguhan dan kemantapan, baik dalam berpikir, bekerja dan menjalankan kehidupannya, apapun itu.
“ BERBUAT BAIK BEGITU SULIT BERBUAT AMAL BEGITU SUSAH TIDAK SEPERTI BERBUAT JAHAT JUGA TIDAK SEPERTI BERBUAT SALAH MENCARI KEHIDUPAN ABADI PENUH RINTANGAN MENCARI KEHIDUPAN KEKAL BEGITU MENDERITA TIDAK SEPERTI MENCARI KESENANGAN BEGITU MUDAH JUGA MENDAPATKAN KEINGINAN DUNIAWI ADA DIMANA MANA TIADA YANG TAHU KEMANA PERGINYA ANGIN, AWAN DAN KEHIDUPAN SEMUANYA BERPUTAR PUTAR TIADA HENTI TIADA TITIK AWAL DAN TITIK AKHIR, TIADA LELAH DAN TIADA BERHENTI APA YANG HARUS DILAKUKAN ? APAKAH HANYA MENGIKUTI ARUS ? APAKAH DIAM SERIBU BAHASA DAN TIDAK BERGERAK ? “.
Ajaran budha Dunia bagaikan alam tidak berujung, kemana pergi dan hilangnya semua kehidupan tiada yang bisa menerkanya. Ataupun tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti.  Manusia yang berpendidikan merasa sudah pintar, manusia yang belajar rohani merasa sudah tahu arah.  Padahal semua hanyalah kebodohan dibalik kelebihan mereka.  Agama budha dan ajarannya telah terkikis waktu demi waktu selalu berganti, hingga tidak ada yang tahu dengan pasti bagaimana budha yang sesungguhnya dan semua hanya berasumsi sendiri, tak ada yang benar benar mengetahui dan mendapatkan ajaran budha yang benar.  Yang punya talenta kadang salah jalan, yang bodoh sama sekali tak tahu jalan, yang merasa suci salah penafsiran.  Semua tiada yang mengerti dengan pasti, tapi ajaran budha tak terikat, tidak memilih dan tidak menguasai, apalagi membenarkan.  Ajaran budha adalah pemahaman akan diri sendiri dan pengendalian diri sendiri, bukan mencari kelebihan dan kekurangan.
“ BERGEMURUH SUARA GUNTUR BERTEBARAN KILAT MENYAMBAR TAPI TAK ADA YANG BISA MENGHALAU MURKANYA ALAM BUMI BERGETAR TERUS MENERUS, TANAH TERBELAH TAK TENTU ARAH TAPI TAK ADA SATUPUN YANG BISA MENAHAN GEJOLAK ALAM SEDIH MELIHAT PENDERITAAN, KECEWA MELIHAT KEDUKAAN TAPI TAK MENGERTI MAKNA DAN ARTI SEMUA ITU HATI DAN PIKIRAN TERTUTUP AWAN TEBAL YANG PENUH DENGAN KEGELAPAN HARI HARI BEGITU MENYAYAT HATI MENGAPA TAK JUGA BERHENTI MENGAPA TAK JUGA MENYADARI APA YANG TELAH DILAKUKAN HANYA BISA MEMINTA DAN MEMOHON, TAPI TAK BISA MEMBERI DAN MENJAGA “.
Ajaran budha  Kemanapun kita pergi, baik didataran tinggi maupun dataran rendah, baik dikeramaian maupun dikesepian haruslah selalu menjaga diri dengan baik.  Tidak berusaha untuk melawan apalagi menentang keadaan sekitar.  Berusaha menyadari, merasakan dan memahami keadaan alam.  Cinta kasih haruslah dengan tulus, bukan hanya kepada orang yang dicintai, tapi juga kepada alam yang telah mencintai kita.  Manusia penuh dengan kemunafikan, tak mau mengakui dan juga tak mau dianggap membutuhkan alam, menganggap kepintaran mereka bisa membuat alam ini baik, tapi sesungguhnya malah merusak dan memperdayai.  Kemanapun kita berpijak, disitulah kita harus mencintai alam itu. Mungkin ini hanya sepele, tapi alam adalah kehidupan bagi banyak mahluk, bisa bersahabat tapi bisa juga melenyapkan mahluk yang menyakitinya.
“ BUAH SAMA DENGAN TUBUH MEMPUNYAI KERAPUHAN DALAM HIDUP BUTUH AIR, UDARA DAN NUSTRISI JIKA TAK TERPENUHI MAKA AKAN MENJADI HANCUR BIASANYA JIKA MANUSIA MENGALAMI KESULITAN DIA AKAN BERUSAHA MENGATASINYA DENGAN CARA LARI DARI MASALAH ITU SESUNGGUHNYA…KERDIL DAN PICIK PIKIRAN MANUSIA PENUH DENGAN KEKOTORAN DAN JUGA PENUH DENGAN TIPU MUSLIHAT KEMANAKAH HATI YANG BERSIH ITU HANYALAH TINGGAL SEBUAH KHAYALAN DAN JUGA TINGGAL SEBUAH ANGAN-ANGAN TAK BISA TERJADI DAN TERPENUHI SELAMA ADA KEKOTORAN BATIN “.
Ajaran budha Kita harus bisa menghadapi suatu permasalahan, tidak boleh menganggap masalah itu berat.  Kadang manusia sudah terbeban sebelum dia menghadapinya.  Pikirannya hanya kepada hal-hal yang tidak baik dan penuh dengan ketakutan.  Tapi jika dilihat dengan hati tenang dan jernih, masalah yang besar itu bisa menjadi masalah yang kecil pada akhirnya.  Jika kita berpikir positif dan tidak takut terlebih dahulu.  Manusia dikuasai oleh ketakutan, ketakutan itu yang membuat hilang akal dan pikiran, hingga semua jalan terasa buntu dan tak ada pemecahan.  Hadapilah masalah dengan tenang, karena apa yang terjadi dan apa yang kita pikirkan akan berubah esok harinya.
“ JIWA RAGA TIADA SALAH, HATI INI TERBUAT DARI BAJA DENGAN KAPAK DAN PARANG TAK ADA YANG BISA MENGHANCURKAN DAN MENYAYAT HATI INI SUNGGUH LANGKA MANUSIA DI DUNIA TIADA ADA YANG BISA MENGIKUTI LANGIT KEBANYAKAN HANYA MEMATUHI DUNIA YANG PENUH DENGAN KEPURA PURAAN HATI MANUSIA TAK BISA DITEBAK TERLIHAT BERSIH PADAHAL KOTOR SEMUA INI KARENA NASIB DAN MEREKA TAK BISA MENGHALAUNYA BUDI BAIK AKAN SELALU DIKENANG SUMPAH SUCI AKAN TERPATRI HANYA MEREKA YANG PUNYA KETULUSAN HATI YANG DAPAT DITERIMA LANGIT “.
Ajaran budha Begitu susahnya hidup, tetap tak bisa keluar dari kodrat, lingkaran tumimbal lahir tidak pernah terputus. Selama berjuta-juta tahun.  Orang bijak jarang ada, kebanyakan hanya kepalsuan yang terlihat, sikap hidup mereka berlainan arah, tiada yang bisa mengatasi hal itu.  Dunia penuh dengan kesulitan, dimana berpijak disitulah penderitaan, tapi tak ada yang menyadari untuk keluar dari tumimbal lahir, dikarenakan dirinya terjebak dalam lingkaran lahir, tua, sakit dan mati.  Sungguh, kebodohan manusia telah menutupi jalan kebenaran. Semua tak bisa mengatasi kehidupan. Yang punya kelebihan tak mau berusaha membina diri. Malah berbuat banyak kesalahan. Akhirnya mengalami penderitaan yang dibuat sendiri. Bagaimanakah bisa ditolong ?
“ BUMI BERGUNCANG LAGI SAAT MANUSIA TERLELAP TERBUAI DALAM KESENANGAN DAN KESERAKAHAN MUNAFIK DAN PENUH DENGAN KEPALSUAN SEPERTINYA DEKAT DENGAN TUHAN SESUNGGUHNYA DEKAT DENGAN SETAN MAU KEMANA MEREKA PERGI KE NERAKA ATAU KE ALAM SUKHAVATI TAK ADA YANG BISA MENGETAHUI KEMANA MEREKA AKAN DITERIMA YANG ADA HANYALAH KEPALSUAN KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN KENISTAAN JADI, MEREKA TAK AKAN KEMANAPUN TERKATUNG KATUNG DI ALAM TERSESAT “.
Ajaran budha Dunia ini hanya seperti pusat perusakan diri. Semua orang berjalan dalam kejahatan, baik secara kelihatan maupun tidak, intinya adalah sama.  Berbuat kebajikan, janganlah diungkit, jangan pernah dibicarakan, karena itu tandanya tidak ikhlas dan juga pamer kelebihan.  Lebih baik berdiam diri dan tidak membicarakannya lagi, karena dengan begitu lebih bisa diterima oleh langit.
“ BERSEMINYA BUNGA MEKAR TIADA SUATU KECERIAAN BERBUAHNYA POHON PERDU TIADA SUATU KEBAHAGIAAN HANYA SEPI, SUNYI DAN HANYA GELAP GULITA SEMUA KIASAN ITU TIADA ARTI SAMA SEKALI BERJALAN DILORONG YANG GELAP HANYA MELIHAT SEDIKIT CAHAYA BERJALAN DITERANG BENDERANG TIDAK ADA TITIK KEGELAPAN KEMANAKAH HARUS MEMILIH SEMU ATAU NYATA ? KELIHATAN ATAU TIDAK ? HANYA ORANG YANG BIJAK YANG MENGETAHUI PILIHANNYA “.
Ajaran budha Bahwa hidup manusia itu tipis bagaikan benang jahit, jika terpotong maka tak bisa disambung kembali, walaupun tersambung sudah ada cacatnya.  Banyak manusia mempertahankan hidup hanya demi materi, hanya demi semua kepalsuan, tidak mau secepatnya sadar dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan.  Didunia ini tiada yang abadi, ada yang tumbuh ada yang matiada yang cukup ada yang tidak, semua tidak pernah sama dalam setiap waktunya. Lalu untuk apa mengapai kepalsuan.  Kebodohan manusia sudah diambang batas.  Sekaranglah saatnya memilih, antara yang baik dan buruk, hingga saat budha maitreya turun kebumi, ajaran budha kembali segar lagi.
“ BUAT APA HIDUP INI KALAU HANYA UNTUK KESENANGAN BUAT APA TUBUH INI JIKALAU HANYA KEMBALI MENJADI TANAH APALAH ARTINYA HIDUP, APALAH ARTINYA RAGA SEMUA TIADA ARTI, SEMUA TIADA ABADI KEMANAKAH JALAN HIDUP ITU KEMANAKAH ARAH HIDUP ITU SEMUANYA TIADA TUJUAN SEMUANYA TIADA ARAH LALU UNTUK APA DIPIKIRKAN UNTUK APA DIPERMASALAHKAN SUNGGUH BODOH MANUSIA SELAMANYA TERJEBAK DALAM DIRINYA SENDIRI “.
Ajaran budha Kehidupan ini penuh dengan halangan, tiada yang bisa menghalau dan mencegahnya.  Kodrat manusia sudah digariskan, akan lahir, tua, sakit dan mati. Itu semua dialami oleh semua umat manusia.  Tak ada yang bisa melewati belenggu tumimbal lahir yang terus berputar, penderitaan tidak pernah berhenti, kesedihan silih berganti dialami.  Mengapa manusia tidak juga mengerti, menghabiskan hidup mereka dengan berhura-hura dan mencari kesenangan.  Apa yang nyaman dimata, tidak benar benar nyaman.  Apa yang enak dilidah tidak benar benar enak, apa yang bagus dipakai tidak benar benar bagus.  Kepalsuan, semuanya hanyalah kepalsuan.  Mengapa selalu dikejar, semua itu tiada guna, tidak bisa menolong mereka dari penderitaan hidup ini.
“ BUMI INI BULAT TAPI TIDAK RATA LANGIT ITU LUAS TAPI TIDAK BERPENGHUNI SEMUA ALAM INI KOSONG DAN HAMPA AWAN PUTIH ITU TERLIHAT SEPERTI KAPAS TAPI TAK BISA DIPIJAK ATAUPUN DI PEGANG APALAH ARTINYA… SEMUA YANG TERLIHAT SELAMANYA TAK BISA DIJANGKAU DAN DIMILIKI “.
Ajaran budha Kehidupan ini bukan tiada arti, jika bisa mengerti arti kehidupan. Bermakna dan tidak bermakna, semuanya pikiran yang menentukan. Jangan terbawa oleh arus, tapi ikuti arus dengan tenang, jangan takut dan bimbang menjalani hidup ini.  Merasakan penderitaan orang lain, hanya diluar saja tapi tidak benar benar menyentuh hati, itu tidak bermakna. Tapi rasakanlah penderitaan mereka dengan hati, sehingga hati tergerak untuk menolong.  Amatilah penderitaan orang lain dengan lebih dalam, agar hati sendiri merasa tersentuh.  Karena dengan begitu diri sendiri baru tergerak untuk merespon terhadap apa yang dilihat dan dirasakan.
“ BUAH SIMALAKAMA BEGITU PAHIT BUAH SURGAWI BEGITU ABADI BAGAIKAN BUMI BERGUNCANG ISTANA LANGIT SEMAKIN BENDERANG HANYA ADA PERBEDAAN SEMU BAGAIKAN SEHELAI KAIN TIPIS TAPI TAK BISA DITEMBUS APALAGI DILEWATI “.
Ajaran budha Dalam hidup ini begitu banyak kesulitan, tapi banyak manusia yang suka tumimbal lahir.  Padahal diatas lebih bahagia. Tiada sakit, tua dan mati.  Manusia hanya ingin keduniawian, tanpa ingin merubah hidup.  Sungguh dangkal pikiran manusia, hanya menyukai kebahagian sesaat.  Jika sudah demikian, bagaimana bisa menghindar, tak ada aral melintang yang bisa merubah manusia.  Demi kehidupan yang penuh dengan dosa dan kepalsuan. Tak ada lagi yang murni, tak ada lagi yang tulus, semua tak ada yang sempurna.  Memiliki segalanya bukan kebahagiaan, tapi melepaskan dengan tulus amat bermakna bagi kehidupan manusia.
“ BIASANYA HATI TAK BERGEMING HANYA MENAHAN NAFSU TAK TAHU SAMPAI KAPAN BISA MENAHAN SESUATU HAL YANG TAK BISA DITAHAN TIADA ARAH JALAN HIDUP BANYAK PERSIMPANGAN DAN BERLIKU SIAPA YANG BISA MENJALANI HANYA MEREKA YANG TEGUH “.
Ajaran budha Bahwa hidup ini tiada abadi, semua hanyalah kebohongan. Yang benar itu adalah hati nurani, yang telah tertutup awan hitam dalam diri. Jika saja manusia bisa melepaskan keinginan mereka. Maka tiada jalan yang tidak bisa di tempuh dan tiada sungai yang tak bisa disebrangi. Hanya saja manusia begitu lemah, iman dan kepercayaan hanya palsu belaka.  Sama sekali tak berbobot dan berisi, hanya bisa berucap dan mengatakan, tapi tak bisa melakukannya dan tak bisa menjadi contoh. Jadi, manusia haruslah punya akal pikiran dan hati nurani.
“ BIARPUN HUJAN MEMBASAHI BUMI TETAP TAK BISA MENYUBURKAN TANAH BIARPUN MATAHARI MENYINARI TETAP TAK BISA MENGHANGATKAN HATI BAGAIKAN GURUN YANG GERSANG BAK SEBUAH PADANG BELANTARA SEMUA HANYA KEPALSUAN YANG TIADA ARTI DAN PENUH HAMPA “.
Ajaran budha Semua itu hanyalah karena nasib, takdir sudah ditentukan oleh langit, berdasarkan karma baik dan buruk manusia.  Hanya mereka yang tercerahkan, yang bisa menguasai lingkaran karma. Mau tidak mau, hidup harus dijalani. Betapa letih dan lelah. Air dalam kehidupan dunia ini, tetap tak mampu menghapus dahaga. Manusia tidak pernah puas. Hingga diri menjalani penderitaan, bagaikan sebuah semboyan dan kata-kata : “ maut didepan mata, tetap tak bisa selamat “. Begitulah kehidupan manusia. Manusia tidak menyadari dan menyakiti dirinya sendiri dan juga orang lain.  Menganggap bahwa merubah nasib adalah merubah kehidupan dari kemiskinan materi, sehingga mengejar kekayaan.  Padahal semestinya merubah nasib dengan menjalani kerohanian agar bisa selamat. Sungguh kebodohan manusia sudah diambang batas.  Membuat mereka tak bisa menjalani kehidupan dengan bahagia.  Semua materi adalah palsu, semua hanya sesuatu yang bisa menghilangkan kerohanian seseorang.
“ BULAN BINTANG MENJADI SAKSI KEGELAPAN HATI MANUSIA TIDAK MAU MENGERTI TIADA JALAN DI TEMPUH SEMAKIN TAK ADA CAHAYA YANG ADA HANYALAH KEGELAPAN “.
Ajaran budha Kita harus bisa memegang teguh akan ikrar. Sekali berucap harus diteguhkan, tidak boleh ada main main, apalagi menyepelekan. Ikrar dihadapan para dewa dan budha begitu sakral, jadi harus dijalani dengan baik. Agar jalan hidup menjadi lancar. Banyak rejeki, kesuksesan dan kepastian hidup.  Hanya satu yang paling penting didunia ini, agar bisa kejalan yang benar. Jangan mudah terpengaruh terhadap tipu daya yang menyesatkan.
“ BUNGA BERMEKARAN BEGITU INDAH NAMUN TAK SEINDAH CAHAYA REMBULAN PADI YANG MENGUNING NAMUN TAK SEKUNING DAN SECERAH MATAHARI DUNIA PENUH HALANGAN NAMUN TIADA YANG MENGERTI HANYA YAKIN PADA HATI SEMUA BISA TERHINDARI “.
Ajaran budha Dunia ini bagaikan suatu kepalsuan. Yang didepan mata hanya kehampaan. Mungkinkah manusia bisa terlepas dari tumimbal lahir? Didalam hati manusia hanya kecil sekali cahaya putih, jika tak ada yang menyinari, selamanya hanya titik putih kecil. Mau berbuat banyak untuk memperbaiki hidup tak ada jalan sama sekali.  Apalah artinya kehidupan manusia didunia ini, jika hanya mengalami penderitaan dan kesusahan.  Merasa sudah mendapatkan kebahagiaan, padahal kebahagiaan semu. Sungguh kasihan manusia, sudah tahu adalah mahluk tertinggi, tapi terjebak dengan pikirannya sendiri, yang hanya memikirkan duniawi.
“ BIARPUN BUMI BERGUNCANG TAK BISA MERUSAK HATI WALAUPUN LAUT MELUAP TAK BISA MENENGGELAMKAN HATI HANYA HATI YANG BERSIH HANYA HATI YANG LAPANG YANG BISA MELEWATI KESULITAN “.
Ajaran budha Hati harus benar benar tulus. Bukan tulus yang dibuat buat. Tapi benar benar dari dasar hati.  Tapi manusia tak mengerti, seperti apa ketulusan hati itu, bagaimanakan agar bisa tulus. Ketulusan hati hanya bisa dilihat oleh hati sendiri, bukan orang lain.  Hati sendiri yang bisa menilai dan melihat, apakah hati kita benar benar tulus.  Yang membuat salah adalah, manusia kadang berpikir sudah mengetahui hati sendiri, padahal sama sekali buta. Yang dianggapnya hati, ternyata nafsu keinginan. Yang hanya bisa merusak diri sendiri dan orang lain. Hati yang sakit atas perbuatan sendiri, mengapa harus menangis dan meratapi.  Diri sendiri yang berbuat tapi tidak menyadari dan menyalahkan orang lain.
“ BULAN TIADA ABADI BUMI TIADA ABADI HATI TIADA YANG ABADI LALU APA YANG ABADI ? HANYALAH KEKOSONGAN YANG ABADI “.
Ajaran budha Janganlah berbuat kejahatan, sucikan hati dan pikiran, banyaklah berbuat kebajikan. Semua orang yang berbuat kebajikan, budha mengetahui. Tapi sedikit yang menjalankannya, sedikit yang melakukannya dengan tulus.  Apa yang dialami manusia baik atau buruk hanya akan dinikmati dan dirasakan oleh manusia itu sendiri.  Mati dan hidup itu sama saja, hanya kekosongan yang ada.  Kita harus tahu bahwa hidup kita itu adalah kekosongan.  Alam ini kosong, dunia ini kosong mengapa harus memaksakan keinginan.  Jika tak ada keinginan maka tak ada penderitaan.  Manusia tidak pernah mengerti, selalu memaksakan diri mengikuti keinginan-keinginan mereka.  Penderitaan dan kesedihan tak pernah hilang karena manusia selalu menginginkan penderitaan itu.  Sungguh tidak masuk diakal. Penderitaan yang dibuat sendiri harus menangis sendiri.
“ BIARPUN SEMUA MENGHILANG BIARPUN SEMUA TIADA TAK AKAN MENGHENTIKAN JALANKU SEMUA HANYALAH BAYANGAN SEMU SEMUA HANYALAH KEPALSUAN TAK BISA MENAHAN KEPERGIANKU “.
Ajaran budha Hidup manusia sangat singkat, begitu tak bermakna dan tak berarti jika tidak menjalankan dharma.  Hanya dharma budha yang bisa menghalau semua penderitaan,baik kecil maupun besarnya penderitaan.  Mencurahkan seluruh hidup dengan menjalankan dharma, seperti mendapatkan harta yang tak ternilai, begitu agung dan suci dimata Para Buddha.  Tak sebanding dengan harta duniawi yang hanya terlihat nyata tapi itu semua palsu. Harta terbesar manusia adalah dirinya sendiri.  Jika bisa mendapatkan jalan kebenaran, diri sendirilah yang bisa menyelamatkan bukan orang lain.  Alam semesta terbuka bagi semua makhluk hidup, tapi tidak semua manusia bisa mendapatkan rahasia alam semesta.  Yang bodoh hanya bisa merasakan perwujudan alam, tapi tak bisa menyerap inti sari alam semesta.
“ BERJALAN JALAN TIADA ARAH SEPERTI HEWAN KEHILANGAN GEMBALA PERGI MENYUSURI HUTAN BELANTARA SESAT DAN TAK BISA KEMBALI PULANG SUNGGUH KASIHAN… AKHIRNYA HIDUP PENUH DENGAN KESULITAN “.
Ajaran budha Dalam menjalani kehidupan ini harus bisa mengerti dan tahu apa dan kemana jalan itu.  Tidak bertanya pada orang salah jalan, bertanya pada orang semakin salah jalan, berusaha percaya diri juga mengalami kesulitan.  Lalu harus mengandalkan siapa ?. Hanya ada satu jalan untuk bisa mencapai kebenaran hidup, yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan, dan kenali tanda-tandanya.  Jangan hanya terpesona pada hal-hal yang kelihatan, benda dan wujud yang palsu.  Sehingga tak tahu lagi jalan yang di tempuh, bahkan mungkin tak ingin lagi kejalan yang benar. Tiada yang abadi di dunia ini, semua ini hanyalah bayangan semu sebuah kehidupan.  Semakin dicari, semakin kabur dan samar jalan kepada Tuhan, karena kita tidak benar-benar melepaskan semua kemelekatan.  Berusahalah mencari jalan hidup yang benar.
“ BERGURU KETANAH SEBRANG MELINTASI SUNGAI DAN HUTAN BELANTARA BEGITU SULIT DAN TERJAL JALAN YANG DILALUI JALAN INI MENDAPAT KEMUDAHAN SUNGGUH BEGITU BERJODOH JANGANLAH DIBIARKAN HILANG PERCUMA JIKA TIDAK AKAN TERPUTUS DITENGAH JALAN “.
Ajaran budha Budha mengajarkan agar menghargai semua yang berhubungan dengan ajaran dharma.  Setiap dharma begitu bernilai, tidak bisa di beli dengan uang ataupun jabatan.  Dharma budha begitu agung dan suci, menghormat dengan segenap hati akan mendapatkan berkah yang besar dari para Budha.  Dharma budha begitu sakral dan abadi, tak akan lekang di makan zaman dan tak akan lenyap di muka bumi, akan semakin bergema dan tersebar keseluruh alam semesta. Dharma budha begitu teguh, tak akan goyah diterjang badai, tak akan hanyut terbawa arus, tak akan kering dipadang gurun. Dharma budha begitu murni, semurni kristal yang memancar ke semua sudut dan lapisan dan tak akan hilang di curi siapapun. Dharma budha ada di dalam hati semua umat di 6 alam kehidupan, dan tidak akan pergi meninggalkan umat.
“ BUAT APA HIDUP MENDERITA … BUAT APA MENYESALI … YANG SUDAH TERJADI BIARLAH TERJADI TAK PERLU DITANGISI TAK PERLU DISESALI YANG HARUS DILALUI ADALAH KEHIDUPAN UPAYA UNTUK MERUBAH UPAYA UNTUK MEMBENAHI DIRI AGAR SEGALA KARMA BISA TERKIKIS DAN TERHAPUS “.
Ajaran budha Hidup bagaikan seutas tali yang rapuh, kemana tali itu digunakan, untuk apa tali itu digunakan, semua tergantung manfaat tali itu sendiri, bisa baik dan bisa buruk. Sama halnya dengan manusia, banyak manusia yang tahu kemana jalan mereka dan untuk apa kehidupan mereka. Jadi tak perlu mencari kemana-mana kebenaran jalan hidup, masing-masing orang tak bisa memberikan petunjuk yang pasti dan benar.  Jika salah bertanya, akhirnya bukan selamat, tapi malah salah arah.  Carilah kepastian /kebenaran di dalam hati sendiri.
“ BIARKANLAH SEMUA BERLALU BIARKANLAH SEMUA TENGGELAM JANGAN PERNAH DITANGISI JANGAN PERNAH DISESALI SEMUA HARUS BERJALAN APA ADANYA JANGANLAH MEMAKSAKAN DIRI APALAGI BERAMBISI MENGAPAINYA BIARKANLAH SEMUA DATANG DENGAN SENDIRINYA “.
Ajaran budha Kita harus bisa memilah semua hal yang kita lakukan.  Jangan mencampuradukkan masalah duniawi dan masalah dharma.  Masalah duniawi tidak perlu di kejar, masalah dharma harus dijalani dengan tekun.  Karena masing-masing punya jalan yang berbeda.  Semua hal duniawi, hanya digunakan dalam dunia ini selama manusia hidup di dunia, sedangkan hal-hal dharma adalah bekal untuk manusia kembali kepada jalan terang, jalan yang terhindar dari penderitaan, suatu jalan satu-satunya untuk bisa kembali ketempat asal. Kedua hal ini, sebagai orang awam harus dijalani dengan seimbang dan tidak berat sebelah.  Orang awam tak bisa mutlak meninggalkan keduniawian.  Untuk menjadi suci tidak harus meninggalkan keduniawian, asalkan menjalankan 5 sila dan berbuat amal kebajikan, itu sudah bisa terhindar dari kehidupan yang menderita, setidaknya bisa masuk ke alam Dewa. Untuk bisa masuk ke alam Budha, hanya tinggal menambah pengetahuan dharma, mengikuti jalan para Budha dan Bodhisattva, menolong para insan dan berikrar teguh untuk menjalaninya.
“ BELAHAN BUMI INI BEGITU PANJANG SEKALI WAKTU BISA TERPECAH MENJADI DUA SEMUA AKAN MENGALAMI KEHANCURAN SEMUA AKAN MENGALAMI KEHILANGAN ADA YANG DATANG, ADA YANG PERGI ADA YANG HIDUP, ADA YANG MATI TIADA YANG ABADI PERGILAH MENCARI JALAN SEJATI YANG BISA MENYELAMATKAN HIDUP DAN DUNIA INI “
Ajaran budha Kemungkinan arus dharma akan terputus, tidak tahu kemana perginya.  Semua ajaran jalan keselamatan, tidak pernah benar-benar berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan langit.  Para Dewa begitu mengikuti setiap aturan, yang tidak menjalankan dan melanggar harus menerima konsekwensinya. Manusia di dunia tidak mau sadar, masih saja tenggelam dalam kenikmatan.  Semua makhluk di dunia harus mengalami penderitaan hidup, tidak bisa selamanya menikmati kebahagiaan semu mereka.  Mengapa tak juga mau sadar, tak mau berusaha untuk membenahi diri.  Segala yang ada di dunia ini, tak benar-benar bisa di ambil, bisa dimiliki hanya sekejap dan sementara, tak bisa dimiliki selamanya.  Apa yang harus dipertahankan, tiada yang abadi didunia ini, semua hanyalah kekosongan.  Dan bila manusia mengerti arti kekosongan itu, mereka akan bisa terhindar dari penderitaan hidup di dunia.
“ BERGULUNG OMBAK DI PANTAI BERIAK AIR KETEPIAN SEMUA TIADA GELOMBANG YANG ADA HANYALAH KETENANGAN KEMANAKAH SEMUA GEJOLAK…? SEPERTI PERGI MENINGGALKAN RAGA INI “.
Ajaran budha Begitu banyak sumber mala petaka di dunia ini, namun tak satupun yang bisa menyadarkan manusia.  Menyesal hanya sesaat, setelah terlepas dari bahaya kembali lupa, dan kembali tenggelam dalam bahaya.  Mengapa semua begitu bodohnya, pintar dalam artian bodoh.  Menghabiskan kehidupan di dunia dengan sia-sia, setelah tua penyesalan datang  terlambat, tak ada lagi waktu untuk bertobat, akhirnya kembali lagi tumimbal lahir.  Sunggguh bodoh dan tak mengerti, jiwa dan raga hanya dipersembahkan kepada dunia fana ini.
“ BEGITULAH HIDUP INI BAGAIKAN AIR YANG MENGALIR TAK BERTEPI BAGAIKAN HIDUP TANPA ARAH BAGAIKAN AWAN BERGERAK TANPA TUJUAN HANYALAH MEREKA YANG PUNYA KESABARAN YANG BISA MENGONTROL DAN MENGENDALIKAN SEMUA INI “.
Ajaran budha Begitu banyak masalah yang harus manusia hadapi, silih berganti datang menghampiri, masalah baik lebih sedikit dari masalah tidak baik.  Karena mereka banyak yang hanya memikirkan duniawi. Memang tidak semua manusia suci, dimata Tuhan manusia makhluk yang tinggi, punya raga, indra dan perasaan, tapi kelebihan itu juga yang menyesatkan mereka. Alam Dewa memang tumimbal lahir, hanya tiada penderitaan, tanpa beban dan keterikatan, menjalani hidup di alam Dewa tanpa beban. Alam Budha begitu abadi, walau banyak Budha tapi tidak mudah menjadi Budha.  Harus rela mengorbankan dirinya dengan setulus hati, jika tidak, tak akan bisa masuk ke alam Budha. Haruslah punya motivasi dalam menjalani hidup.  Bukan motivasi untuk memenuhi kebutuhan raga, tapi untuk kebutuhan roh.  Karena roh tak butuh makan, minum dan kenikmatan raga.  Tapi butuh ajaran dharma, sehingga roh bisa terbang leluasa ke alam yang diinginkan.
“ BILA SEMUA MANUSIA BISA MENGETAHUI HATINYA MUNGKIN TAK AKAN HILANG RASA BAHAGIA ITU BILA MANUSIA BISA MENYADARI ARTI KEHIDUPAN MAKA TAK SELAMANYA MENJADI MANUSIA BAGAIMANAKAH HIDUP MANUSIA BISA BERAKHIR BAHAGIA JIKA DIRI SENDIRI TAK TAHU KEMANA DIA AKAN PERGI ? “.
Ajaran budha Cinta kasih yang tulus datangnya dari hati nurani yang bersih.  Begitu banyak yang terjadi di dunia.  Kesedihan dan kesenangan tak pernah berhenti, selalu bergantian datang.  Mungkin hidup manusia memang ditakdirkan untuk selamanya menderita.  Karena tak pernah ada rasa bersalah atas segala perbuatnya.  Kemanapun manusia pergi, tak akan pernah bisa meninggalkan penderitaan.  Menghindari diri dari kesulitan, tapi harus menhadapi kesulitan baru.  Apalah artinya kehidupan manusia.  Hanya mempunyai jasmani sempurna, tapi tetap tak bisa kembali pulang. Tinggalkanlah semua beban di hati, tinggalkanlah semua gundah.  Datanglah kepada Budha Dharma, agar hidup mendapatkan kepastian dan kebahagiaan.
“ BIARKANLAH BUMI BERGUNCANG BIARKANLAH LAUT MELUAP ASALKAN HATI TETAP TENANG MAKA TERHINDAR DARI KESULITAN BIARKANLAH SEMUA PERGI BIARKANLAH SEMUA MENINGGALKAN DIRI INI ASALKAN HATI TETAP BERSIH MAKA AKAN BISA MENJALANI KEHIDUPAN INI “.
Ajaran budha Bagi banyak orang, agama merupakan sesuatu yang penting.  Kepercayaan kepada agama membuat manusia mendeskriminasi dan menganggap kepercayaannya itu yang paling baik dan benar. Tanpa melihat dirinya sendiri, sikap, tingkah lakunya dan sepak terjangnya dalam menjalani kepercayaannya itu.  Banyak manusia salah sangka, bahwa agama bisa menyelamatkan mereka.  Agama tak bisa menyelamatkan, tapi para Budha dan Juru Slamat itulah yang membuka jalan bagi kita agar bisa selamat, tanpa bantuan orang lain kita bisa menyelamatkan diri sendiri. Agama di dunia ini telah disalahartikan sebagai cara satu-satunya untuk bisa kembali ketempat asal.  Tidak …bukan agamanya.  Tapi diri sendirilah yang menentukan, bisa kembali atau terus berputar dalam tumimbal lahir. Jalan kebenaran bukanlah agama/kepercayaan, tapi adalah cara yang dilakukan oleh semua orang. Agar bisa terlepas dari tumimbal lahir, diri sendiri yang menentukannya.
“ BERUBAH HATI TIADA YANG TAHU MENCOBA MENUTUPI DARI PIKIRAN MANUSIA TAPI TAK MENYADARI…. TAK ADA YANG BISA MENGELABUI LANGIT SEKECIL APAPUN TAK AKAN BISA TERTUTUP “.
Ajaran budha Hidup manusia selalu saja penuh dengan kebohongan, tiada orang yang jujur di dunia ini.  Bagaimana mungkin sila bisa berjalan.  Bohong kecil sudah biasa, bohong besar lebih biasa lagi.  Kebohongan semuanya tak pernah terputus. Apa yang diinginkan manusia dari kebohongan ? Untuk apa manusia berbohong ? Untuk melindungi dirinya sendiri dan kadang untuk melindungi orang lain yang berbohong pula.  Bagaimana bisa menjalani kebohongan itu dan berlagak jujur.  Semua adalah kemunafikan, tidak bisa terlepas dari kepentingan diri sendiri,  bagaimana bisa menghadap Buddha, Bagaimana bisa diterima Buddha. Satu hal dari sila yang sulit dijalankan oleh manusia, karena sudah berakar dan tertanam sejak kelahiran awalnya.
“ BIARLAH SEMUA BERJALAN BERPUTAR TERUS MENGELILINGI BUMI INI SEPERTI TAK MENYADARI BANYAK HAL YANG AKAN TERJADI KEHIDUPAN INI TAK BERMAKNA SAMA SEKALI SAMA SEPERTI RANTING KERING YANG TIDAK BISA LAGI BERTUMBUH BEGITULAH HATI MANUSIA YANG KOTOR SELAMANYA TAK BISA BERKEMBANG DAN BERSEMI “.
Ajaran budha Hidup kita adalah hanya  menjalankan ketulusan dalam hati saja. Tak ada ketulusan tak akan bisa mendapat penerangan.  Kepura-puraan dan keterpaksaan tak bisa mendekatkan diri pada alam semesta, hati yang kotor tak bisa mendapatkan kebaikan alam semesta yang sesungguhnya. Kehidupan ini amat menyakitkan, bersusah payah hidup dijalani tapi tak bisa mendapat kebahagian sejati.  Apalah artinya dunia ini.  Begitu banyak sumber kehidupan, tapi tak ada kebahagiaan dan ketenangan. Manusia saling menguasai, binatang saling berebut kekuasaan.  Semua hanya menarik otot dan menguras tenaga sia-sia.  Sepertinya alam memang tak bersahabat, bagi mereka yang haus kekayaan dan keserakahan.  Apakah alam semesta ini rela untuk dinikmati ? Tidak dan Ya…, Tidak karena dipaksa untuk memenuhi keinginan manusia, ya karena diciptakan untuk manusia. Sungguh…apakah penderitaan alam semesta sebanding dengan penderitaan manusia.  Tak ada yang memperhatikan hal ini.
“ KEPERGIAN SEMUA MASALAH TAK SELAMANYA BENAR-BENAR PERGI KEHILANGAN SEGALA KESULITAN TAK SELAMANYA BENAR-BENAR TERHINDARI HANYA BERUSAHA UNTUK TAK PEDULI TERHADAP SEMUA PENDERITAAN INI BARULAH BISA BENAR-BENAR MENYADARI BAHWA HIDUP DIDUNIA INI BEGITU BERARTI “.
AJARAN BUDDHA Dari sisi manusia biasa, menjalankan kehidupan suci itu sesuatu yang tidak masuk diakal.  Tidak mungkin manusia biasa bisa mengendalikan diri dari hal-hal duniawi yang sudah mendarah daging.  Sesungguhnya bukan tidak mungkin, hanya saja mereka tidak mau mencobanya dan tak mau benar-benar menjalaninya.  Jika mereka bisa menjalani, mereka baru akan menyadari bahwa kebahagiaan abadi itu begitu mudah dicapai.  kesenangan duniawi begitu banyak pengorbanan yang harus dilakukan, yang akhirnya tidak bisa mendatangkan kebahagiaan.  Asal saja mereka mau mulai menjauhi hal-hal duniawi yang semu itu, untuk membuka diri ke jalan yang lebih pasti, mereka akan bisa bahagia.
“ BILA SEMUA INI INDAH TIDAK AKAN MUNGKIN MANUSIA  MENDERITA BILA HATI INI TENANG TAK AKAN MUNGKIN ADA KERISAUAN SEMUA HANYALAH ILUSI YANG TAK BISA DIIKUTI OLEH HATI NURANI TIADA YANG BISA MENGHALANGI HATI YANG TELAH TERNODA INI UNTUK MENDAPATKAN SESUATU YANG PASTI “.
AJARAN BUDDHA Bagi banyak orang yang tercerahkan, kehidupan ini bagaikan ilusi, tidak nyata dan tidak abadi.  Bagi orang yang tidak tercerahkan, hidup ini hanya untuk dinikmati, dirasakan dan dijalani apa adanya, dan tidak perlu berusaha untuk dijalani dengan lebih baik.  Sungguh dua hal yang berbeda pemikiran dari satu jenis manusia yang sama.  Manusia yang tercerahkan lebih menghargai dan tidak melekat pada apapun yang datang padanya.  Manusia yang tidak tercerahkan, merasakan sedih dan senang terhadap segala sesuatu yang datang padanya.  Dua hal yang berbeda dari satu jenis manusia.  Berjuta-juta manusia di dunia, hanya beberapa yang menyadari arti hidupnya, yang lain terhanyut pada kepalsuan hidup.  Bagaimanakan menarik mereka yang tidak tercerahkan itu agar bisa ikut tercerahkan ??? . Usaha apapun tak bisa dilakukan untuk merubah mereka, hanya diri mereka sendiri yang bisa merubahnya.
“ PERGI PULANG TAK TAHU ARAH TIDAK BISA MENEMUI JALAN KEMBALI HIDUP SEPERTINYA TIADA ARTI TIDAK BISA MEMENUHI KEINGINAN HATI HARUS BAGAIMANA MENGATASI HAL INI SEMAKIN DICARI, SEMAKIN HILANG TAK TERKENDALI YANG ADA HANYALAH KESEDIHAN DI HATI KARENA SEPI DATANG MENGHAMPIRI “.
AJARAN BUDDHA Bagi banyak mahkluk kehidupan ini sangat berarti, tak bisa diabaikan juga tak bisa dibiarkan.  Harus berusaha menjalani walaupun begitu sulit dan berliku.  Kehidupan ini hanyalah sebuah harapan yang kosong.  Tak bisa diharapkan juga tak bisa diinginkan.  Semakin diharapkan semakin jauh, semakin diinginkan semakin pergi.  Andai saja kehidupan ini bisa mengikuti keinginan semua mahkluk, mungkin kebahagiaan akan memancar di segala penjuru bumi.  Tapi itu hanyalah hayalan, tak selamanya kehidupan di dunia ini bahagia, tak selamanya pula hidup didunia ini menderita.  Semua itu tergantung pada hati nurani setiap mahkluk hidup.
“ BEGITU INDAHNYA DUNIA INI TAK BISA MENGHILANGKAN KEHIDUPAN ABADI BEGITU GEMERLAPNYA HARTA BERLIMPAH TAK BISA MENGHALANGI JALAN KEBENARAN MENGAPA INI JUGA TAK PAHAM HINGGA HIDUP TIADA BERGUNA HANYA MENGIKUTI KEINGINAN HATI HINGGA TERJERUMUS KE JURANG YANG DALAM “.
AJARAN BUDDHA Haruslah hidup ini dilalui dengan kebaikan, amal, kebajikan dan rohani.  Tidak ada yang bisa mengetahui jalan yang sesungguhnya yang bisa melepaskan diri dari kehidupan yang penuh dengan kepalsuan ini.  Tiada yang benar-benar tahu dan benar-benar bisa melepaskan diri dari kehidupan yang penuh dengan penderitaan ini.  Hanya kepada kerohanian yang tulus dan bersih, yang dapat melepaskan semua keinginan-keinginan yang palsu itu, hingga tak ada lagi penderitaan yang dialami manusia.  Kadang manusia hanya memikirkan apa yang dialami saat ini, saat senang dan banyak harta merasa sudah bahagia, tapi tak menyadari bahwa semua itu adalah bukan kebahagiaan sesungguhnya.  Kehidupan manusia diliputi oleh ketidaktahuan mereka akan jalan dharma yang sesungguhnya.  Jalan dharma ada di hati orang yang rela meninggalkan semua kesenangan duniawi yang semu itu.
“ TIGA ZAMAN TELAH BERLALU SEMUANYA KEMBALI KEPADA ALAM TIGA GENERASI TELAH KEMBALI KETEMPAT ASAL MEREKA DIJADIKAN YANG TINGGAL DI DUNIA INI HANYALAH KEKOTORAN SEMUA MANUSIA YANG TAK BISA KEMBALI KETEMPAT ASAL TAK BISA MENGIKUTI JEJAK TIGA PENDAHULU “.
AJARAN BUDDHA Kita harus bisa mengatasi kehidupan ini, semuanya harus bisa dilalui dengan keteguhan hati, tak ada yang bisa melawan arus kehidupan.  Semua pergi dan tinggal tak henti-henti.  Apa yang harus dilakukan dalam hidup ini…apakah mencari kekayaan duniawi ?  Apakah harga diri di dalam hati ?  Tiada yang bisa menghalangi dan mengalahkan jalan 3 generasi dharma, yaitu Laozte, Kong Cu dan Buddha.  Itulah tiga kekuatan dharma…siapa yang bisa mengikuti jalannya, akan bisa keluar dari alam samsara ini dengan bahagia.
“ PUTIHNYA AWAN TAK SEPUTIH HATI NURANI JERNIHNYA AIR TAK SEJERNIH PIKIRAN TEGUHNYA SEMUA INI TAK SETEGUH KEYAKINAN JALAN DHARMA BEGITU BERLIKU TERLIHAT SAMAR DAN TIDAK NYATA TAPI HASIL AKHIRNYA BEGITU MENDUNIA “.
AJARAN BUDDHA Kehidupan ini memang banyak yang harus diperhatikan, diri sendiri, keluarga, usaha dll.  Hanya saja tidak semestinya menjadi prioritas utama, karena semua itu akan datang dan pergi tanpa diketahui.  Tapi jika jalan dharma diprioritaskan, maka semua yang tidak nyata akan menjadi nyata, kesedihan menjadi kebahagiaan, kehilangan menjadi mendapatkan.  Itu adalah hal yang tidak bisa di tawar lagi dan sudah dibuktikan dari dulu.  Di mana ada keyakinan yang teguh dalam jalan dharma, maka semua yang tidak dipikirkan akan terjadi.  Yang kurang akan diberikan dan yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.  Itulah keajaiban jalan dharma.
“ KETIKA BULAN BERSINAR TAK ADA CAHAYA MENYINARI KETIKA EMBUN MENUTUPI TAK ADA JALAN YANG TERLIHAT HANYA ADA KEKOSONGAN TAK ADA CAHAYA KEHIDUPAN SEMUA ITU PERGI ENTAH KEMANA KEMANAKAN HIDUP YANG PENUH KEBAHAGIAAN APAKAH BISA DI CARI DI ALAM SEMESTA INI ? YA…SEMUA ITU BISA DIDAPAT DARI ALAM SEMESTA “.
AJARAN BUDDHA Kehidupan ini bagaikan roda pedati, yang selalu berputar tak henti, menapaki jalanan yang tidak selamanya baik, kadang banyak lubang dan kerikil serta lumpur yang kotor, sehingga roda pedati itu kotor, rusak dan tergores.  Begitulah kehidupan manusia, begitu pula cobaan dan rintangannya.  Semua itu harus dilalui dengan ketenangan.  Tak bisa terlalu cepat, juga tidak bisa terlalu pelan dijalani, harus bisa mengikuti warna alam yang ada di sekitar kita.
“ PULANG KEMANA MANUSIA DI DUNIA KEMBALI KETANAH ATAU KE ALAM NERAKA NAIK KE SURGA ATAU MELAYANG TAK TENTU ARAH HATI YANG BENAR DAN HATI YANG SUCI TIDAK AKAN KEMANA HANYA BERDIAM DIRI PADA KESUNYATAAN KARENA SEMUA ADALAH SUNYA JADI TAK ADA SATUPUN YANG TERJADI “.
AJARAN BUDDHA Kehidupan ini begitu kosong, kosong dalam arti sesungguhnya.  Kosong tak ada yang di dapat, kosong tak ada yang di nikmati, kosong tak ada yang di sukai. Kepalsuaan adalah kekosongan, kenyataan adalah kekosongan.  Tubuh ini kosong, hati ini kosong.  Lalu apa yang nyata ? Hanyalah Dharma Buddha dan Jalan Kebenaran (Tao).
“ KEPERGIAN INI HANYA SEMENTARA TAK AKAN SELAMANYA MENINGGALKAN DUNIA JIKA WAKTU TELAH HABIS MAKA AKAN KEMBALI MENDERITA TIDAK BENAR-BENAR PERGI DAN MENGHILANG KETIKA MATAHARI TERBIT DISITULAH AWAL KEHIDUPAN DI DUNIA “.
AJARAN BUDDHA Kalau kita memiliki keinginan duniawi yang besar, akan sangat mencelakakan kita.  Hati tidak bisa dibersihkan dari kekotoran batin.  Jika kita hambar pada dunia ini, itu akan membuat hati kita tak bersemangat dan tak ada harapan.  Sesungguhnya, janganlah mengikuti kedua hal itu, karena keduanya bukanlah cara yang benar dalam membina diri.  Tapi bisa mengambil jalan di antara keduanya dan cara di antara keduanya.  Yaitu tidak terpengaruh pada apapun. Hati terpusat pada hati yang tiada kerisauan dan kegundahan.  Tak perlu benar-benar meninggalkan kehidupan ini dengan kehampaan.
“ KETIKA DUNIA TAK LAGI BERADA DI ALAM INI SEGALA KEHANCURAN MULAI MENDERA KETIKA ALAM SEMESTA BERUBAH WARNA DARI BIRU MENJADI HITAM SAAT ITULAH AKHIR DARI KEHIDUPAN SEMUA ITU TELAH DIGARISKAN DAN AKAN TERJADI DALAM DUNIA INI HANYALAH ORANG-ORANG YANG TAKUT BERBUAT KEJAHATAN YANG AKAN TERHINDAR DARI BENCANA” .
AJARAN BUDDHA Buddha mengajarkan agar kita bisa mengerti, bahwa kita hidup di dunia bukan untuk berfoya-foya, menghabiskan waktu dan hidup kita dengan berbuat kesenangan.  Apa yang kita lakukan dalam dunia ini, segalanya tak bisa disembunyikan, sekecil apapun perbuatan kita, baik jahat atau tidak, semua itu diketahui dan di nilai.  Karna itu, karma tidak pernah tidak dialami setiap manusia.  Kadang manusia tak sadar, hanya menganggap kehidupan sekarang adalah saat ini saja, jika hidup senang dan berlimpah harta berarti sudah terlepas dari penderitaan, pemikiran seperti itu sungguh tidak beralasan.  Yang terpenting dalam hidup ini adalah kesucian hati, kaya rohani, bukan kaya materi.  Karena rohani bisa membawa kebahagiaan sampai akhir hayat dan sepanjang masa.  Sedang kaya materi hanya bahagia pada kehidupan saat ini saja, tapi perjalanan kehidupan yang sesungguhnya belum berakhir.
“ BEGITU BANYAK YANG TERJADI DARI KEHIDUPAN SEPI SAMPAI KEHIDUPAN PEDIH SEMUA HANYALAH PENDERITAAN DAN PENDERITAAN TAK ADA YANG BENAR-BENAR BISA HIDUP BAHAGIA TERTAWA DAN SENANG DI LUAR SAKIT DAN KECEWA DI DALAM APAKAH SEPERTI INI KEHIDUPAN ? TAK ADA YANG BISA MENCEGAHNYA KECUALI MENYADARI DIRI SENDIRI “.
AJARAN BUDDHA Bagaikan hidup tak tentu arah, juga bagaikan hati tak ada kejernihan.  Hati dan pikiran diliputi oleh kekotoran.  Mau bagaimana baru bisa mengetahui diri sendiri yang selama ini dikuasai oleh jiwa.  Hati yang murni tak mudah dikenali, hati yang bersih tak mudah diketahui.  Hanya ada satu yang bisa membuka tabir ini, yaitu mengerti jalan hidup sendiri apa yang dilakukan baik atau jahat, bisa di nilai dan di lihat dari perbuatan kita sendiri, dengan merenungi apa yang telah kita lakukan.
PENUTUP
Buku Filsafat dan Ajaran Budha bagian pertama ini telah selesai kutulis, semoga bermanfaat bagi umat sedharma dan semoga juga bisa memberikan kebahagiaan bagi semua makhluk. Aku ucapkan terima kasih dan menghaturkan sembah sujud serta hormat kepada Mahaguru Bodhidharma, Guru roh sejatiku, Para Guru-guru pembimbing dharma, Para Buddha, Para Bodhisattva, Para Dharmapala Dan Para Dakini.
Yang Selama ini selalu memberikan kekuatan, bimbingan, perlindungan, petunjuk, nasehat dan pertolongan yang tidak pernah terputus sampai hari ini, sehingga aku bisa dengan setulus hati menjalani kehidupanku dan kerohanianku dengan lebih tenang dan penuh dengan sukacita. Ucapan terima kasih juga aku persembahkan kepada Suamiku, yang juga tidak pernah berhenti mendukungku sampai hari ini, dan tidak pernah kenal lelah mendampingi aku dalam menjalankan semua tugas dan pembinaan rohaniku ini.
Semua nasehat dan dorongan yang bermanfaat telah dia berikan kepadaku sejak aku berjodoh dengan Agama Budha. Juga  kepada keluarga suamiku yang ada di Jakarta dan Medan, kepada teman-teman sedharma  yang juga selalu ikut bersama-sama dengan kami memutar roda dharma, berbuat kebajikan dan amal baik.  Semoga semua yang mereka lakukan bisa mendatangkan karma baik bagi mereka dan semua makhluk.
Aku minta maaf kepada semua pembaca, apabila ada kata-kata di dalam buku ini yang tidak berkenan dihati anda semuanya, semoga aku bisa memperbaikinya di waktu yang akan datang. Akhir kata, Kita akan bisa mendapatkan pencerahan melalui kata-kata yang kita baca, dengar dan lihat.  Kapanpun, dimanapun dan dari siapapun kita mendapatkannya, dalam sekejap saja tanpa kita sadari kita bisa tercerahkan  oleh karena kata-kata itu ,dan Bisa membuat kita  introfeksi diri dan merubah diri kita menjadi lebih baik terhadap diri sendiri dan semua mahkluk, begitulah harapan dari para praktisi jalan dharma sejak dahulu, berharap semua mahkluk bisa hidup berbahagia dan bisa tercerahkan.